Niat, Doa, dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban

Sholat Nisfu Syaban adalah salah satu amalan sunah yang dapat dilakukan pada peringatan hari ke-15 di bulan Syaban. Pada tahun ini, Nisfu Syaban jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023. Supaya ibadahnya sah, berikut niat, tata cara sholat Nisfu Syaban, dan doanya yang bisa dibaca.

Islam, Nasional109 Views

Sholat Nisfu Syaban adalah salah satu amalan sunah yang dapat dilakukan pada peringatan hari ke-15 di bulan Syaban. Pada tahun ini, Nisfu Syaban jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023.
Supaya ibadahnya sah, berikut niat, tata cara sholat Nisfu Syaban, dan doanya yang bisa dibaca.

Ibadah sholat Nisfu Sya’ban ini dapat dilakukan setelah sholat Magrib, kemudian dilanjutkan setelah sholat Isya.

Selain sholat, Muslim juga dapat melakukan amalan Nisfu Syaban lainnya, seperti membaca doa Nisfu Syaban ketika selesai sholat, membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali, berpuasa, hingga beristigfar.

Memperbanyak amalan pada Nisfu Syaban akan mendatangkan pahala yang berlipat. Sebab, Nisfu Syaban adalah hari ketika Allah SWT membuka pintu ampunan dan 300 pintu rahmat.

Hadits riwayat Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman, seperti dikutip dari Nahdlatul Ulama (NU), menerangkan bahwa Muslim yang melakukan amalan baik pada Nisfu Syaban, maka permohonannya akan dikabulkan.

“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya.”

Berikut tata cara sholat Nisfu Syaban dua rakaat, mulai dari bacaan niat hingga doa setelah sholat.

  1. Mengucap niat sholat: Ushallii sunnatat-tasbiihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
    Artinya: Aku niat sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah.
  2. Melakukan takbiratul ihram dan membaca doa Iftitah
  3. Membaca surah Al-Fatihah
  4. Membaca surah pendek Al Quran
  5. Rukuk
  6. Iktidal
  7. Sujud
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua
  10. Berdiri untuk memulai rakaat kedua
  11. Membaca surat Al-Fatihah
  12. Membaca surat pendek Al Quran
  13. Rukuk
  14. Iktidal
  15. Sujud
  16. Duduk di antara dua sujud
  17. Sujud kedua
  18. Duduk untuk tahiyat akhir
  19. Mengucap salam
  20. Membaca doa malam Nisfu Syaban

Berikut doa Nisfu Syaban dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in’am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin.

Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa’idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.”

“Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauhulmahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.”

“Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.”

“Di sisi-Nya Lauhulmahfuzh.’ Semoga Allah memberikan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”